Kosan Angker

    
     Aku Hani. Aku adalah maha siswi kuliah yang tinggal di kosan di dekat desa. Ketika aku ingin berangkat kuliah ingin membuka pintu keluar kosan tiba-tiba aku terkejut ketika ada lelaki yang berdiri didepan pintuku ternyata itu teman kosanku Rendy.

"Pagi Han," ucap Rendy sambil tersenyum, 
"Pagi juga Ren kenapa kamu tiba-tiba ada di depan kosan ku?," Aku bertanya
"Oh maaf ya kalo aku mengejutkan mu," ucap Rendy dengan wajah yang sedikit menyesal, 
"Gapapa Ren," ucapku sambil tersenyum
"Kamu mau berangkat bareng sama aku gak lagian kan kita satu kampus sama cerita gitu?," Rendy bertanya dengan wajahnya yang cukup serius, 
"Boleh Ren," jawabku dengan senang hati, 
"Oky ayo berangkat," ucap Rendy.

     Kami pun pergi bersama ke kampus saat di perjalanan Rendy bertanya kepadaku.

"Han kamu gak ngerasa aneh di kos?," Rendy bertanya dengan wajah yang sedikit serius dan sedikit takut, 
"Gak kok Ren lagian kan aku baru sehari tinggal di sana," ucapku
"Emangnya ada apa Ren?," aku bertanya, 
"Oh gapapa Han yang penting kamu hati-hati aja ya kalo ada apa-apa bilang ke aku," kata Rendy dengan wajah yang sedikit khawatir, 
"Oky Ren," jawabku dengan singkat.

     Sesampainya di kampus kami masuk ke ruang belajar dan ternyata aku juga satu ruangan dengan Rendy, dan bel berbunyi tanda masuk ke ruangan masing-masing, Dosen pun masuk ke ruangan kami pelajaran pun di mulai, tidak berselang lama pelajaran pun selesai. 

Rendy menghampiri ku dan barkata 

"Han kita pulang bareng yuk,"ucap Rendy, 
"Ayo Ren," aku menjawab.

   Tidak berselang lama kami pun sampai di kosan, lalu kami saling berpamitan dan masuk kekamar masing-masing, setiba dikamar aku langsung mandi, setelah mandi aku makan ketika makan ada suara aneh seperti perempuan menangis, aku berfikir bahwa itu mungkin teman kosku, tidak berselang lama suara itu menghilang dan aku tidak peduli. 

   Setelah makan aku pun shalat asar, ketika shalat aku mendengar ada orang di belakangku, aku pun sedikit ketakutan tetapi aku harus tetap lanjutkan shalat ku, setelah shalat aku langsung melihat kebelakang dan ternyata tidak ada apa-apa pikiranku pun mulai lega aku tidak memikirkan itu lagi.

    Setelah shalat aku istirahat sejenak di kamar sambil membaca novel, ketika membaca novel aku tertidur karena sudah ngantuk ,dan adzan magrib berkumandang aku pun terbangun dan aku berkata ya Allah aku ketiduran sebaiknya aku mengambil wudhu dan shalat.

    Setelah shalat aku berkemas-kemas untuk besok ke kampus, dan karena aku baru kosan di sini aku pun pergi jalan-jalan di sekitar kosanku, ketika sedang berjalan aku melihat seorang wanita yang sedang duduk kepala nya tertunduk ke bawah, memakai baju gamis berwarna putih dan memiliki rambut yang panjang.

    Aku rasa dia kesepian atau tidak punya teman lalu aku menghampirinya seiring aku ingin berjalan ke tempat dia ketika aku dipanggil seseorang dan aku melihat ke orang itu, ternyata dia Leo temanku di kampus dia adalah anak terpintar di kampus aku sangat menyukainya dengan kepintaran nya.

"Hai Han," ucap Leo, 
"Hai juga Leo," ucapku
"Kamu tinggal disini juga ya Han," ucap Leo, 
"Oh iya Leo, kamu juga tinggal sini ya Leo?," aku bertanya, 
"Iya Han," ucap Leo
 "Ngapain kamu keluar malam-malam gini Han?," Leo bertanya, 
"Keliling-keliling kosan buat ngelihat-lihat siapa tau dapat teman," ucapku, 
"Ooh gitu ya," ucap Leo, 
"iya Leo," ucapku.

   Karena asik berbincang dengan Leo aku lupa dan menghampiri perempuan tadi ketika aku melihat ke belakang perempuan nya udah gak ada aku berfikir mungkin perempuan tadi sudah pergi karena kesepian di luar, dia kedalam kos atau pergi kemana.

"Kenapa kamu Han ada sesuatu?," Leo bertanya, 
"Oh itu tadi ada perempuan gak tau kemana sepertinya dia kesepian," ucapku dengan wajah yang sedang berfikir
"Pe-perempuan seperti nya kamu salah liat kali Han," ucap Leo dengan wajah yang sedikit terkejut, 
"Gak kok Leo aku beneran neglihat tadi dia duduk di sana," ucapku dengan muka serius
"Apa? coba kamu jelasin ciri-ciri nya gimana Han," ucap Leo dengan wajah yang terkejut, 
"Rambut dia panjang berbaju putih dan mukanya aku ga tau soal dia nunduk ke bawah," ucapku dengan wajah yang sedikit aneh, 
"a-apa Han sini ikut aku," ucap Leo dengan wajah yang takut, 
"Eh kemana Leo," ucapku dengan muka yang sedikit bingung, 
"Ayo ikut aja," ucap Leo sambil memegang tanganku, 
"Oky," ucapku.

   Tiba-tiba Leo berhenti dan aku juga berhenti

"Ada apa Leo," aku bertanya, 
"Han kamu tau gak itu kosan gak ada orang loh kosan itu dibilang angker karena ada pembunuhan disitu dan ciri-cirinya sama persis sama yang kamu bilang," ucap Leo dengan wajah ketakutan dan serius
"Apa? ,Masa sih Leo terus yang aku liat siapa," ucapku dengan wajah terkejut, 
"Gak tau Han yang penting kamu hati-hati nanti kena teror," ucap Leo, 
''I-iya Leo makasih ya udah kasih tahu aku," ucap 
ku, 
"Iya Han sama-sama," ucap Leo,,
"Ya udah ayo kita pulang ke kos," ucap Leo,
"Oky Leo," ucapku.

   Kami pun masuk ke kos masing-masing ketika sampai di kos aku langsung tidur karena takut nanti di teror. Adzan subuh berkumandang aku pun bangun berwudhu dan shalat, setelah shalat aku mandi lalu memakai pakaian dan sarapan, setelah itu aku berangkat ternyata Rendy sudah menunggu didepan pintu.

"Pagi Han," ucap Rendy, 
"Pagi juga Ren, berangkat bareng lagi?," ucapku sambil bertanya, 
"Hehe iya Han," ucap Rendy dengan wajah sedikit tertawa,
"Ya udah ayo," ucapku, 
"Iya Han," ucap Rendy.

    Saat diperjalanan Rendy tidak ada berbicara apapun sepatah kata pun tidak keluar dari mulutnya karena aku sedikit bosan aku bertanya kepada Rendy

"Ren?," aku bertanya, 
"Oh iya Han kenapa?,"  Rendy bertanya, 
"Kamu tahu tentang kosan angker disebelah kosan aku gk Ren?," tanya ku,
"Oh iya aku tau, kamu tau dari siapa Han," ucap Rendy sambil bertanya, 
"Iya aku tau dari Leo, pokoknya cerita nya lumayan panjang," ucap ku
"Ooh si pintar itu ya?, Iya sih kosan itu angker karena ada pembunuhan seorang suami yang membunuh istrinya, tapi syukurlah Polisi sudah menangkap suami yang membunuh dia, dan ga ada yang berani ngekos dekat sana atau didalamnya, tapi malah ada kamu yang tinggal didekat sana," ucap Rendy dengan singkat padat jelas, 
"Hehe iya Ren, kasihan ya dia dibunuh tapi berarti gangguan kecil di kosan ku dia ya," ucap ku dengan sedikit takut,
"Apa? ,kamu udah pernah kena teror dia," ucap Rendy dengan muka yang ketakutan, 
"I-iya Ren, waktu aku lagi makan aku dengar suara perempuan nangis dan waktu aku shalat ada yang ngikutin aku ketika aku melihat ke belakang gak ada siapa-siapa," ucap ku dengan wajah ketakutan, 
''Gitu ya, sebaiknya kamu segera pergi dari kosan itu," ucap Rendy dengan tegas, 
"Iya Ren kalo udah pulang aku bakal pergi atau besok," ucap ku dengan wajah sedikit ragu, 
"Iya Han," ucap Rendy.

    Sesampainya di kampus kami masuk ke ruangan dan melakukan hal seperti kemarin, tidak berselang lama kami pun pulang dan aku pulang bersama lagi dengan Rendy, sesampainya di kosan aku langsung mandi setelah mandi aku memakai pakaian dan makan, setelah makan aku mangambil wudhu dan shalat, setelah shalat aku langsung berkemas-kemas untuk besok karena aku sedikit lelah dan mengantuk setelah berkemas aku menunggu adzan magrib sambil meliha sosmed di hp.

    Tidak berselang lama adzan magrib berkumandang aku langsung mengambil wudhu dan shalat, ketika shalat aku merasa seperti ada orang yang mengikuti ku lagi, dan aku tetap malaksanakan shalat sampai selesai, setelah selesai shalat aku melihat ke belakang dan ternyata benar dugaan ku ada orang yang mengikuti shalat karena aku terkejut aku pun pingsan.

    Lalu aku sadar saat warga sedang melihat ku dengan wajah cemas dan disitu juga ada Rendy dan Leo ketika aku bangun warga langsung senang, dan Rendy berkata kepada ku 

"Han akhir nya kamu sadar juga, tadi saat aku ingin ke kosan mu aku mengetuk pintu mu dan ga ada jawaban ketika aku melihat kain jendela mu belum tertutup kamu sudah terbaring ketika shalat aku langsung bergegas masuk dan memanggil warga," ucap Rendy dengan wajah yang khawatir, 
"Ta-tadi aku melihat perempuan korban pembunuhan itu dia mengikuti shalat ku," ucapku dengan wajah penuh ketakutan,
"Sebaiknya kamu segera pergi dari sini Han," ucap Rendy, 
"Iya Han kamu harus pergi dari sini atau kamu akan diganggu terus," ucap Leo, 
"iya Ren Leo, aku akan pindah dari sini," ucapku dengan wajah yang sudah lumayan lega.

     Aku pun mengambil barang-barangku dan pergi dari kosan itu, dan tidak akan pernah kembali ke kosan itu lagi.

                                          Tamat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BSM 20 pertanyaan

Berjalan didekat pemakaman