Berjalan didekat pemakaman

 Gue Steffani Leandra yang kerap dipanggil stef. Gue menduduki kelas 3 SMP, gue bersekolah di SMP Cemara putih, SMP yang terbaik bagi gue, karena anak-anak disini hampir sama gitu sifat-nya sama gue, kaya ya setara aja.

"Hai Grace!," ucap gue ke sahabat gue,
"Hai Stef, ketemu lagi nih," ucap Grace ke gue.

 Elena Grace atau yang kerap dipanggil Grace, dia sahabat gue dari kelas 1 SMP, gue lumayan udah lama sahabat-an sama dia, dia sahabat terbaik gue, cantik, baik, dan menyenangkan.

"Ya iya lah, satu sekolah mesti ketemu," ucap gue ke Grace dengan semangat,
"Hehe iya juga ya, ya udah ayo ke kelas, nanti terlambat," ucap Grace mengingat-kan gue,
"Ayo," ucap gue sambil menunju kelas gue.

 Tidak berselang lama, gue sampai dikelas dan gue langsung duduk di bangku gue, sambil menunggu guru gue datang. Guru gue pun masuk dan saat-nya gue belajar.

 Tidak berselang lama anak sekolah dicepatkan pulang karena guru ada rapat, jadi gue pulang bareng sama Grace, ya jarang-jarang gue pulang bareng sama dia, karena dia sering dijemput, tapi karena pulang cepat, jadi ornag tua Grace tidak tahu jika sudah pulang, Grace dan gue pun pulang bersama.

 Berjalan didekat pemakaman, karena jalan tempat biasa gue jalanin, lagi ada perbaikan, ya terpaksa gue harus jalan didekat pemakaman, karena itu jalan satu-satunya yang bisa dilewati.

"Stef lo yakin kita lewat sini, karena kita belum pernah lewat sini, kalo kita diganggu gimana sama penghuni-nya?, pokok-nya kalo ada apa-apa gimana?," ucap Grace menakuti gue,
"Aahh lo ini, jangan bikin takut kenapa?, biasa aja kali, lagi pun sekarang siang kok, ga bakal mah!," ucap gue menekan-kan Grace,
"Ya udah deh, ayo cepet, gue ga mau lama-lama," ucap Grace ke gue,
"Iya ya gue juga kali," ucap gue ke Grace.

 Setelah itu gue melanjutkan perjalanan gue buat pulang, setelah gue lewat didekat pemakaman, bulu kuduk gue merinding, dan gue lihat sekiling, lalu mata gue tertuju ke salah satu pohon beringin yang besar didekat pemakaman itu, dan melihat ke atas-nya, disaat itu lah badan gue kaku, begitu pun Grace.

"Duh stef gue merinding gini," ucap Grace merasa hawa yang tidak baik, saat menatap ke atas.
"I-iya gue juga grace," ucap gue dengan mata terbelalak melihat ke atas.
"Stef lo liat-kan, duh badan gue jadi kaku, gak bisa digerakin Stef," ucap Grace ketakutan,
"Iya gue liat, badan gue juga kaku, iya gue juga gak bisa gerak, mending kita baca ayat kursi, cepet!," ucap gue menyuruh Grace untuk membaca ayat kursi.

 Gue dan Grace pun membaca ayat kursi bersama, ayat kursi pertama tubuh gue masih kaku, gak bisa digerakin hingga gue mengulang membaca ayat kursi-nya bersama grace hingga yang ketiga, perlahan-lahan gue dan grace udah bisa gerak, kita langsung berlari dari sana lalu sesampai-nya dirumah gue, gue ngobrol sebentar dengan Grace.

"Duh huh untung aja, kita bisa pergi dari pemakaman itu, kalo ga udah merinding banget liat tu Kunti," ucap gue sambil ngos-ngosan ke Grace,
"Iya tuh Alhamdulillah," ucap Grace.
"Jangan lewat sana lagi deh, merinding berat gue," ucap gue mencoba mengatur nafas dengan baik, dan dibalas dengan anggukan oleh grace, yang juga terlihat ngos-ngosan.

 Gue dan Grace pun menetapkan bahwa ga bakal lewat didekat pemakaman itu lagi, dan syukurlah tidak ada kejadian lagi selain kejadian waktu itu.

                                      Tamat


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BSM 20 pertanyaan

Kosan Angker