Boneka ku mana

Hai gue evel, umur gue 20 tahun, ya tentu-nya gue baru selesai kuliah, dan udah masuk kerja, dulu gue pernah pindah ke satu rumah yang posisi nya itu lumayan jauh dari wilayah warga tapi gapapa rumah itu bagus jalan nya aja di buat bagus tidak ada kerusakan, dan ya gue senang pas pertama kali ke rumah itu, kita masuk ke cerita. 

Suatu hari dihari pertama gue pindah rumah saat masuk ke rumah, rumah itu seidkit kusam tapi bagus banyak barang antik didalam nya, nah karena gue dulu berumur 7 tahun jadi gue tidur sendiri terus di-tunjuk-in kamar gue, saat gue masuk kamar gue luas banget, lalu gue ngelihat boneka cantik banget kaya diurus gitu padahal rumah itu sudah lama tidak ditempati ya nama-nya anak kecil gue ga terlalu ngerti, jadi gue ambil itu boneka terus gue mainin, saat malam hari gue tidur dengan boneka disamping gue, gue peluk tuh, saat itu juga tubuh gue merinding, lalu muncul sura ditelinga gue seperti bisikan suara itu bilang. 

"Mana boneka ku?," ucap suara itu bertanya dengan nada seperti hantu. 
"Siapa kamu?!," ucap ku terkejut dan tersentak dari tidur ku. 

Dan suara itu pun menghilang tanpa ada orang disana, gue merasa merinding banget, tapi gue balik tidur berharap tidak akan terjadi apa-apa lagi. Keesokan pagi nya gue ceritain semuanya ke orang tua gue, gue yang masih anak kecil, orang tua gue ga percaya karena nama-nya anak kecil siapa tahu dia cuma ngarang.

Ya udah gue diam aja tapi dimalam kedua sumpah gue benar-benar ga sadar, jadi malam saat gue lagi tidur ada sesuatu yang narik boneka yang lagi gue peluk, gue bangun dan melihat sosok tak kasat mata gadis kecil yang seperti-nya seumuran sama gue, tapi penampilan-nya bikin gue merinding sekujur tubuh mata-nya copot baju nya dilumuri dara dan dia tersenyum ke gue. 

"Ini boneka ku," ucap gadis kecil itu tersenyum seram. 

"Aaaa hantu," gue teriak sekenceng-nya dan orang tua gue langsung datang. 

"Kenapa sayang, ada apa?," ucap bokap gue bertanya. 

"Pa aku ga mau dirumah ini lagi aku takut pa, tadu ada hantu dia kaya seumuran sama aku tapi mata-nya copot baju-nya dilumuri darah dan dia senyum ke aku, aku takut paa," ucap ku histeris. 

"Ga ada sayang, ga ada hantu disini," ucap bokap gue melihat sekitar. 

"Tadi ada paa!," ucap ku melihat hantu itu sudha tidak ada,. 

"Udah sayang mungkin kamu halusinasi aja udah ya tenang," ucap bokap gue tenangin gue dan dibantu nyokap gue. 

"Iya sayang mungkin kamu hanya halusinasi," ucap nyokap gue lalu membaringkan gue buat tidur. 

Ya sebenar-nya gue mau bilang lagi tapi ya orang tua gue ga percaya, ya udah gue tidur aja, dan ya gue ngejalanin hari dengan baik, setelah dua malam itu gue ga digangguin gue seneng dong, tapi setelah sebulan gue dirumah itu hantu balik lagi tapi aneh-nya dia cuma berdiri diam melihat gue, gue mau teriak takut dia bakal apa-apain gue jadi gue nunduk aja. 

"Itu boneka ku!," ucap hantu itu dengan nada yang lembut. 

"Tidak ini punya ku," ucap ku memeluk erat boneka itu. 

"Kembalikan!, itu boneka milikku," ucap hantu itu dnegan nada yang tinggi dan suara yang serak

"Tidak!," gue berteriak tidak lalu ada sesuatu yang memasuki tubuh ku aku sudah tidak sadar, karena aku kesurupan. 

Gue hanya bermain dengan boneka gue dan orang tua gue datang, tersenyum melihat gue main boneka dengan senang, lalu gue berbicara dengan suara serak. 

"Aku akan bunuh gadis ini!" ucap ku sendiri tersenyum seram. 

"Kamu bercanda ya sayang," ucap nyokap gue tertawa kecil tidak ingin overthinking. 

"Hahah," gue terus bermain tanpa sadar gue berdiri didepan dinding dan membentur-kan kepala gue keras dengan berulang kali. 

"Sayang jangan!," ucap orang tua gue menghampiri gue, gue terus membenturkan kepala gue ke dinding hingga berdarah, saat itu juga orang tua gue sadar ini bukan gue ada sesuatu yang merasuki tubuh gue. 

"Jangan, siapa kamu, jangan lakukan ini pada anak kami," ucap nyokap gu memeluk gue sambil menangis. 

"Aku?, aku Stefanie aku dibunuh oleh orang tua ku dan ditinggalkan begitu saja jasad ku di ruangan ini, aku membenci mereka dan gadis ini akan ikut bersama ku," ucap gadis hanti itu. 

"Jangan, jangan bawa anak kami, kami sangat menyayangi-nya, hanya dia satu-satunya yang kami punya tolong jangan!," ucap nyokap gue menangis memeluk gue dan hantu itu pun hilang gue pingsan dan dibawa ke rumah sakit. 

Dirumah sakit gue bangun dengan kepala gue yang sudah diperban, orang tua gue tersenyum melihat gue sadar. 

"Akhirnya sayang kamu bangun juga," ucap nyokap gue. 

"Aku kenapa ma?," tanya gue yang ga tau apa-apa. 

"Tidak ada apa-apa sayang kamu istirahat aja ya," ucap nyokap gue menyelimut-kan gue. 

Gue cuma baring aja ya ga tau apa-apa dan orang tua gue baru cerita waktu gue udah berumur 18 ya udah lama, pokonya semua-nya udah diurus oleh bokap gue, dan gue udah pindah dari sana, sampai sekarang gue bebas dari kejadian itu. 



                                        Tamat 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BSM 20 pertanyaan

Berjalan didekat pemakaman

Kosan Angker